Blogger memberi layanan terbaik bagi pegiat sosial dan kemasyarakatan di dunia. Saya termasuk salah satu dari mereka yang menggunakan situs sosial ini untuk menyampaikan maksud dan masalahnya. Disini saya tidak menulis masalah pribadi, tetapi menulis tentang apa yang saya tahu tentang fenomena sosial, politik dan ekonomi. Bahkan segala yang menarik tentunya saya sampaikan kepada pemirsa via blogger ini.
Lahir dari kandungan seorang perempuan Papua yang ber-marga " Kambu ", dari balita hingga dewasa ini tergerak dengan realitas ketidakadilan yang terjadi di tengah lingkungan masyarakat, baik di tempat lahir saya, maupun permasalahan rakyat lainnya. Suara saya memang tidak langsung di dengar seketika teriak tentang apa yang salah dan apa yang benar, tetapi tulisan yang anda baca disini adalah teriakan saya.
Arkilaus Baho, Lahir di Kampung Yaksoro 29 April 1982, suatu tempat yang jauh di ufuk timur Indonesia. Bagian barat Pulau Papua dan ujung bumi dari dunia ini, disanalah aku di lahirkan. Yaksoro, Sorong Papua Barat, aku di bentuk dengan pola pelayanan. Melayani sesama umat sudah saya jalani sejak umur lima tahun. Tapi, waktu itu saya hanyalah pengawal cilik yang setia mengantar paman saya ke kampung-kampung untuk mengobati orang sakit, sekaligus melayani ibadah umat kristen di kampung sekitar kami.
Tanpa di bayar, berjuang naik gunung turun gunung, hanya untuk mendekati saudara-saudari kami yang membutuhkan pertolongan. Disanalah saya di lahirkan kembali untuk mengenal kepribadian pejuang tanggung yang tampa pamrih untuk setia keliling kampung-kampung mengantar tetua kampung berpergian untuk menjemput mereka yang membutuhkan pelayanan.
Tak salah, nafas pelayanan tersebut masih " menyala " sampai sekarang. Terimakasih Tuhan, engkau menuntun saya ke jalan yang sesuai dengan ruh dan jiwa saya, yaitu melayani manusia.
Setibanya di perguruan tinggi, saya habiskan waktu lebih banyak untuk ikut ambil bagian dalam perjuangan rakyat semesta. Memimpin mahasiwa Papua, memimpin suatu solidaritas, kami demo, kami bikin apa saja yang arahnya menyampaikan kepada penguasa negeri ini bahwa ada yang tidak benar. Penguasa harus dengar rakyat.
Imperialisme musuh saya, otak dibalik kemelaratan dunia hari ini ialah kapitalisme yang datang dan menyebar kemana-mana, mereka bilang ikut kami kalian akan sejahtera, padahal justru kemiskinan yang mencolok dimana-mana. Papua adalah lumbuh kapitalisme hari ini, maka itu rakyat Papua harus merdeka dari tirai kapitalisme, entah diwujudkan dalam bentuk suatu negara berdaulat sendiri atau tetap dalam bingkai NKRI, tentunya hanya waktu dan perjuangan yang menjawabnya. AKU PAPUA " Mama Kambu Punya Anak "***
NB: Beberapa Situs Sosial Yang Juga Saya Ikut Menulis atau Pajang apa saja, lihat di bawah ini:
Kompasiana.com Politikana.com Youtube.com Facebook.com Blogger
NB: Beberapa Situs Sosial Yang Juga Saya Ikut Menulis atau Pajang apa saja, lihat di bawah ini:
Kompasiana.com Politikana.com Youtube.com Facebook.com Blogger